Keuntungan progressive web application (PWA)

Keuntungan progressive web application (PWA) – Apakah kalian pernah mendengar istilah progressive web application? Kalau ini merupakan kali pertama kamu mendengar istilah itu, kamu tidak sendirian. Apalagi kalau kamu bukan lah seorang developer atau seorang yang ahli IT. Tetapi, tenang, artikel ini tidak akan membuatmu pusing. Artikel ini bisa membantu bisnis kamu agar tidak terkena jebakan batman. Akan ada beberapa istilah asing yang aneh di kepalamu. Jangan khawatir! Akan ada penjelasan singkat, jelas dan padat agar kamu tidak kebingungan dalam mengikuti alur artikel ini.

Keuntungan progressive web application (PWA)

Sebelum membahas dengan lebih dalam mengenai proggresive web application (PWA), ada beberapa pengetahuan dasar yang wajib kamu miliki. Bertujuan, agar kamu lebih memahami tentang artikel ini. Harusnya sih, ketika kamu sudah baca sampai sini, kamu sudah siap untuk menyelam lebih dalam lagi. Coba deh, apakah ada istilah di bawah ini yang belum kamu ketahui? www.americannamedaycalendar.com

1. Website

2. Aplikasi

3. Developer

4. User-Friendly

Kalau masih ragu atau penasaran dengan istilah-istilah tersebut, coba klik salah satu istilah di atas. Dijamin bukan ClickBait. poker 99

Okay, sepertinya kamu sudah siap ya untuk menggali istilah progressive web application (PWA). Yuk kita mulai!

Apa itu progressive web application ?

Keuntungan progressive web application (PWA)

Progressive web application (PWA) adalah metode pembuatan software dengan mengkombinasikan antara website reguler dengan aplikasi mobile & desktop. Di dunia kosmetik ada istilah “your lips but better”. Di dunia IT, progressive web application (PWA) dikenal sebagai “your website but better”. Hasil akhir dengan penggunaan metode proggressive web application (PWA) yaitu kemampuan aplikasi untuk mempunyai fitur-fitur seperti aplikasi web based pada umumnya, dengan optimasi mobile experience.

Lalu kenapa PWA? Padahal kan native app saja cukup?

Eits tunggu dulu. Tokopedia, Shopee, tiket.com, mamikos, Google, twitter dan masih banyak perusahaan IT besar lainnya yang sudah menggunakan progressive web application (PWA).

Mau tau kenapa? Simak penjelasan berikut ini!

Apa tujuan utama kamu ketika membuat aplikasi khususnya di mobile? Untuk di-install atau untuk digunakan? Tentu saja untuk digunakan, bukan? Install hanyalah satu proses tahapan sebelum menggunakan aplikasi yang kamu buat. Tetapi apa yang sekarang terjadi? Banyak orang yang membuat aplikasi. Pertanyaannya adalah, apakah orang sudi untuk install aplikasi yang beragam di ponsel mereka? Apalagi aplikasi yang kamu ciptakan terbilang baru. Tentu orang akan berpikir dua kali. “Ah, memoriku nanti penuh”.

Nah, progressive web application (PWA) hadir sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Hahaha, kok bisa?

Ketika kamu membuat aplikasi khususnya di mobile, progressive web application (PWA) ini menghadirkan fasilitas & pengalaman user yang sama dengan ketika user menggunakan web browser / app di mobile. Dengan demikian, user tidak harus melakukan instalasi app di mobile mereka terlebih dahulu ketika ingin menggunakan layanan aplikasimu.

Kesimpulannya, progressive web application (PWA) memungkinkan kamu memperpendek perjalanan penggunanya dalam menggunakan aplikasi yang dibuat,khususnya di mobile. Sebelumnya, SoftwareSeni telah menjelaskan bahwa Value Chain management sedang naik daun di dunia e-commerce. Tetapi, ternyata value chain management juga sedang naik daun di dunia IT secara keseluruhan. Dengan memakai progressive web application (PWA), kamu telah sukses mengurangi “effort” pengguna dalam perjalanan merasakan nilai / value dari aplikasi. Semakin pendek value chain semakin baik. Begitulah kira-kira. Menarik ya?

Keuntungan progressive web application (PWA)

Menurut data yang dihasilkan oleh Google, pada event IO/2017 silam, menuturkan bahwa ada 3 keuntungan jika developer mengembankan aplikasi dengan metode progressive web application (PWA).

1. Reliable

2. Fast

3. Engaging

Ayo bahas satu per satu!

1. Reliable

Konsep yang disediakan metode pengembangan aplikasi menggunakan progressive web application (PWA) ini dapat memungkinkan agar bisa memperpendek loading time pada setiap halaman app. Tentu ini sangat menguntungkan, mengingat manusia hanya dapat memberikan atensi penuh terhadap suatu hal dalam waktu 3 detik. Jika loading time memakan waktu lebih lama, tentu pengguna akan mengalihkan perhatiannya ke hal lain. Mungkin salah satunya dengan mencari alternatif aplikasi lain.

Selain itu, karena aplikasi yang dikembangkan menggunakan metode progressive web application (PWA) tetap dapat digunakan sekalipun keadaan jaringan tidak stabil atau bahkan offline. Kok bisa? Iya, metode ini menggunakan pihak yang disebut service worker. Fungsinya yaitu untuk menyimpan data-data yang pernah masuk kedalam perangkat. Sehingga, ketika pengguna membuka halaman pada saat keadaan jaringan offline, service worker dapat menampilkan halaman berdasarkan data yang paling terakhir diakses. Kalau kamu pernah dengar istilah cache, nah data disimpan dalam bentuk cache.

Tetapi, meskipun aplikasi tetap bisa digunakan saat offline, tetap saja ada term & condition nya. Dalam perangkat mobile masa kini, populer dengan aplikasi “cleaner” untuk membersihkan sampah-sampah data dalam mobile. Jika cache aplikasi tersebut ikut di hapus, maka aplikasi tidak akan dapat menampilkan halaman dari data terakhir yang pernah diakses. Yang berarti, fitur offline juga akan hilang. Kamu harus tetap online untuk dapat mengakses aplikasi.

2. Fast

Cepat. Secepat apa? Yang dimaksud cepat oleh mbah Google itu adalah responsif. Titik kelemahan pada website reguler yaitu User Interface yang kurang responsif jika dibandingkan dengan native app. Nah, progressive web application (PWA) memungkinkan kamu untuk memiliki aplikasi yang hemat data dengan keuntungan user interface yang responsive layaknya native app. Dengan bantuan dari cache dan service worker, aplikasi kamu akan berjalan secara “seamless” seperti native app, dan menghemat data layaknya website reguler. Hibrida dua produk digital yang dinilai nyaris sempurna, kata mbah Google.

Meskipun demikian, responsif atau tidaknya aplikasi kamu, bukan cuma bergantung pada metode apa yang digunakan. Tetapi juga, siapa yang mengerjakan. Susunan kode cantik, efektif dan efisien turut mendukung terciptanya kesan “fast” pada aplikasimu. Makannya, pilihlah Software House dengan tepat. Jangan sampai kamu harus menanggung resiko proyek IT gagal karena aplikasi kamu tidak optimal.

3. Engaging

Engaging? Jenis makanan apa itu? Hahahahaha. Susah untuk diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Intinya, dengan pembuatan aplikasi menggunakan metode progressive web application (PWA), pengguna / user akan sulit membedakan mana aplikasi native dan mana yang berjalan diatas website (PWA). Hal tersebut bisa terjadi karena rasa natural yang diberikan oleh aplikasi PWA layaknya native app. Dengan begitu, tanpa harus menginstal aplikasi, user dapat tetap menikmati layanan aplikasi.

Contoh nyata dari peningkatan engagement pada aplikasi PWA sudah dibuktikan oleh perusahaan-perusahaan besar dunia. Margarita Shilova menulis dalam artikelnya bahwa Twitter dengan menggunakan produk twitter lite berbasis PWA telah sukses menurunkan bounce rate (angka hilangnya interaksi user dengan aplikasi) sebanyak 20%. Hasil tersebut membuktikan bahwa terjadinya peningkatan interaksi pada portal Twitter melalui aplikasi Twitter lite yang lumayan signifikan

Continue Reading